Pemdes Sukorejo - Upaya membangun desa menjadi lebih baik untuk mewujudkan peningkatan perekonomian sektor pertanian sebagai penunjang branding desa wisata berbasis budaya terus dilaksanakan, salah satunya adalah pembangunan Jalan Usaha Tani. Program Pembangunan ini adalah program yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam pengangkutan hasil sawah para petani serta memudahkan akses ke kebun jambu yang terletak di wilayah Katul.
Kasi Perencanaan dan Pembangunan, Basirin, S.Sos menjelaskan bahwa upaya pembangunan Jalan Usaha Tani dengan pavingisasi, maka jalan masih mempunyai daya serap air sehingga cocok untuk pelestarian lingkungan. Juga kalau pavingisasi ini ada kerusakan, mudah diadakan perbaikan daripada diaspal.
Para petani tidak lagi becek-becekan menuju sawah garapannya, tapi sekarang sudah bisa dengan sepeda motornya. Program ini, salah satunya dirasakan oleh Yoyok Winarto (42), salah seorang petani yang biasa dipanggil Wo Yoyok. Petani yang berasal dari Dusun Karang, Desa Sukorejo ini, sempat diwawancarai saat menuju sawah garapannya.
“Saderenge dibangun margine , tiang liwat bingung milih ingkang gesek, amergi wanci jawah mesti embet. Sakniki sampun angsal bantuan pembangunan Jalan Usaha Tani, petanine seneng menawi bade dateng sawah saget sepedahan. momot panenan gih sekeco. (Sebelum dibangun Jalan ini, orang ke sawah bingung memilih jalan yang tidak becek Ketika musim penghujan datang. Sekarang sudah dapat bantuan pembangunan Jalan Usaha Tani, petani merasa senang karena bisa ke sawah dengan sepeda. Pengangkutan hasil panen juga lancar)”.
Lain halnya dengan Marsudi (36) yang juga salah seorang petani yang berasal dari Dusun Krajan, Desa Sukorejo, memaparkan bahwa selain manfaatnya sangat dirasakan oleh para petani, tapi juga dirasakan warga yang ingin nyekar (ziarah kubur leluhur) tiap jumat pahing.
Basirin, S.Sos., berpesan atas nama Pemerintah Desa, agar Jalan Usaha Tani tersebut terpelihara dengan baik sehingga bisa bertahan lama. (aris/ayik)